Selasa, 12 Juli 2011

Peran Masyarakat dalam Pendidikan

Berkembangnya pendidikan di berbagai negara rasanya sangat sakral dengan kemajuan-kemajuan teknologi dan juga cara berfikir dari berbagai pihak, baik dari pemerintah, masyarakat maupun dari siswa yang ada di Negara itu sendiri. Sering kali kita bertemu dengan ungkapan bahwa kemajuan bidang pendidikan didukung oleh kemajuan ekonomi negara itu sendiri. Namun, disisi lain ada pendapat sebaliknya, bahwa kemajuan ekonomi didukung oleh kemajuan penidikan yang ada di negara itu sendiri. Dan menurut saya, kedua pendapat itu memang tidak salah. Namun, saya mempunyai pendapat lain yang mungkin dapat menengahi kedua pendapat tersebut dengan mengintegrasikan keduanya. Menurut saya, kemajuan ekonomi itu didukung oleh suksesnya tujuan pendidikan, dan suksesnya tujuan pendidikan pun didukung oleh kemajuan ekonomi. Artinya, kemajuan pendidikan berjalan seiring dengan kemajuan ekonomi. Hanya saja, kita harus memfokuskan terhadap hal apa yang dapat disumbangkan bidang ekonomi terhadap pendididikan dan begitu pun sebaliknya.
Berbicara mengenai pendidikan di Indonesia saat ini memang sangat memprihatinkan. Dan harus kita akui, dengan kondisi pendidikan yang sangat memprihatinkan ini, semua pihak menuntut akan kemajuan pendidikan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas pendidikan. Namun, hal itu selalu hanya dititik bebankan pada pemerintah. Mulai dari masyarakat umum, wali murid sampai pada siswa pun selalu menuntut akan sikap responsibility dari pemerintah. Begitu banyak tuntutan-tuntutan masyarakat yang sengaja dilontarkan untuk terus-menerus menyalahkan pemerintah atas kondisi pendidikaan saat ini.
Memang betul pendidikan saat ini sangat memprihatinkan, bahkan begitu banyak sekelompok orang yang memfonis bahwa pendidikan di Indonesia saat ini cenderung gagal. Hal ini terlihat dari begitu tingginya tingkat pengangguran di Indonesia. Kini para pengangguran bukan hanya para pengangguran yang tidak berpendidikan tinggi, namun banyak juga para pengangguran yang mengenyam pendidikan tinggi. Melihat kenyataan ini, lagi-lagi masyarakat selalu mengikut sertakan keegoisannya untuk mencari solusi atas permasalahan ini.
Kegagalan!!! Setiap kali kita membicarakan atau bahkan mengalami kegagalan, kita selalu sibuk menyalahkan pihak lain. Seolah-olah kesalahan seutuhnya milik orang lain. Semua itu terbukti dengan kegagalan yang negara kita alami dalam bidang pendidikan. Di saat pendidikan di Indonesia dianggap mengalami kegagalan, sebagian besar masyarakat sibuk menyalahkan pemerintah. Demo terjadi di mana-mana, menuntut tanggung jawab pemerintah atas kegagalan pendidikan Indonesia saat ini tanpa melihat sangat minimnya usaha individu masyarakat itu sendiri. Apakah itu bukan keegoisan masyarakat? Dan dengan sikap sebagian besar masyarakat yang demikian, menimbulkan pertanyaan besar, benarkan kegagalan ini merupakan kesalahan pemerintah seutuhnya???
Menurut saya tidak!!! Jika masyarakat menilai bahwa pemerintah sudah gagal mencapai tujuan pendidikan, mengapa sebagai masyarakat yang baik dan bermoral, tidak berusaha untuk ikut andil dalam memperbaiki kegagalan-kegagalan pendidikan yang telah terjadi??? Jika saja masyarakat juga ikut andil untuk membebaskan Indonesia dari kegagalan pendidikan, saya pikir kegagalan akan mulai berkurang. Sekarang timbul sebuah pertanyaan usaha apa yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk andil dalam hal ini???
Menurut saya ada beberapa peran masyarakat dalam bidang pendidikan demi suksesnya tujuan pendidikan, di antaranya:
1.      Masyarakat harus memanfaatkan jasa sekolah yang telah disediakan pemerintah.
2.      Masyarakat dapat berpartisifasi untuk perawatan dan pembangunan fisik sekolah.
3.      Masyarakat/orang tua harus membimbing anaknya untuk tetap mentaati peraturan sekolah, mulai dari peraturan disiplin, administrasi sampai seragam.
4.      Masyarakat dapat membantu dalam pemantauan perkembangan akademik anak dengan berkonsultasi pada pihak sekolah mengenai masalah pembelajaran.
5.      Masyarakat/orang tua harus bisa terlibat dalam pembahasan masalah pendidikan.
6.      Masyarakat/orang tua harus menyampaikan keganjalan yang dirasakan mengenai pendidikan kepada pihak sekolah untuk menjadi evalusai tersendiri bagi sekolah itu.
7.      Masyarakat/orang tua harus sadar bahwa wajib belajar selama 9 tahun dan tetap mengawasi pergaulan anak di luar lingkungan sekolah.
8.      Masyarakat/mahasiswa dapat mendirikan lembaga formal/informal bebas dana yang diperuntukkan bagi anak-anak jalanan yang tidak mampu.
9.      Masyarakat harus menghindari rasa malas untuk bekerja demi memperbaiki ekonomi pribadi dan keluarga.
10.  Masyarakat harus selalu optimis untuk sukses dan menghindari kemiskinan.
Itulah peran masyarakat yang dapat direalisasikan demi kebebasan Indonesia dari kegagalan pendidikan. Dengan begitu, berarti pemerintah dan masyarakat saling bekerja sama untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan di Indonesia. Dan sekarang, perlu berfikir berulang-ulang kali untuk tetap menyalahkan pemerintah atas kegagalan pendidikan di Indonesia ini. Karena pada hakikatnya, kegagalan pendidikan di Indonesia ini bukan sepenuhnya kesalahan dari pemerintah, namun ada juga kesalahan yang tidak disadari dari para masyarakat, yang pada kenyataannya masyarakat terlalu sibuk berdemo menuntut hak, tanpa menyadari kewajibannya sebagai masyarakat yang baik.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan menjadikan kita dapat berpikir panjang atas apa yang Negara kita alami saat ini. Dan besar harapan saya bagi para pembaca untuk mengomentari, mengkritik, atau bahkan menyangkal pendapat saya ini. Dengan begitu, insya Allah wawasan kita semua akan bertambah. Terima kasih…..^.^